Dengan melihat kebiasaan Gurutta Yunus tersebut,
hendaknya Pengurus Pusat Pondok Pesantren As'adiyah juga memiliki perhatian
yang cukup besar pada cabang-cabang miliknya. Jangan membiarkan cabang-cabang
mati tidak terpelihara. Jangan membiarkan cabang-cabang kekurangan guru
pengajar. Jangan membiarkan cabang-cabang seperti tidak punya induknya. Dengan
mengambil teladan kepada Gurutta Yunus hendaknya kita semua yang termasuk
Pengurus Pusat mempunyai perhatian yang besar kepada cabang-cabang As'adiyah.
Kedua, Gurutta Yunus terkenal sangat rapi dalam berpakaian. Menurut keterangan dari beberapa muridnya bahwa Gurutta Yunus sangat senang memakai jas. Gurutta Yunus ketika memakai jas sangat rapi dan terpancar auranya.
Oleh sebab itu, sebagai seorang santri hendaknya kita meneladani hal tersebut. Dalam berpakaian hendaknya kita berpakaian dengan rapi. Pakaian rapi mencerminkan pribadi seseorang. Pakaian yang tertata secara rapi menggambarkan pribadi seseorang yang tertata dengan baik. Dan seorang santri hendaknya memiliki jas. Apalagi ketika ingin berkhutbah dan membawakan ceramah agama, pakaian jas merupakan pakaian yang berwibawa untuk menyampaikan ajaran-ajaran yang mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar