AG. KH. RAFII YUNUS MARTAN (Pewaris Modernitas Pondok Pesantren)

Rafii Yunus Martan merupakan putra dari Yunus Martan. Rafii Yunus Martan adalah sederat dari pimpinan pondok pesantren As’adiyah yang memimpin mulai dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2018. Anregurutta Rafii Yunus Martan adalah salah satu guru besar (professor) di UIN Alauddin Makassar dengan mata kuliah utama yaitu Ulumul Qur’an.

Banyak hal yang dilakukan oleh Anregurutta Rafii Yunus Martan selama kepemimpinannya di Pondok Pesantren As’adiyah antara lain perluasan cabang As’adiyah sampai ke Papua, meningkatkan mutu Ma’had Aly dan Perguruan Tinggi As’adiyah, penambagan kampus III di Macanang dan kampus IV di Desa Ujung Baru Tanasitolo.

Ada beberapa catatan penting terkait dengan keteladanan yang dapat kita petik dari perjalanan hidup Anregurutta Rafii Yunus Martan, antara lain:

Pertama, beliau mewarisi sikap modernitas dari ayahnya. Respon Anregurutta terkait dengan perkembangan zaman begitu cepat. Seperti, Anregurutta yang mengajak kepada para mahasantrinya untuk memiliki smartphome/android yang pada waktu itu masih jarang dimiliki oleh mahasantri dan masyarakat. Beliau menandaskan bahwa dengan smartphone tersebut, kita mampu belajar dengan maksimal, mampu memperoleh informasi dengan cepat, mampu mendapatkan wawasan yang luas dengan bantuan smartphone tersebut.

Kedua, Anregurutta Rafii Yunus Martan terkenal sangat disiplin dan taat kepada aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Jika Anregurutta mengajar pada pukul 08.00 pagi maka Gurutta akan datang pas pada jam 08.00 on time. Inilah teladan yang diajarkan oleh gurutta kepada kita semua, supaya dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dan datang ke acara tertentu berdasarkan waktu yang telah ditetapkan. Anregurutta Rafii Yunus Martan juga sangat taat kepada aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Misalkan aturan lalu lintas, Anregurutta melarang sopirnya untuk melanggar aturan lalu lintas meskipun di tengah malam. Bahkan pesan gurutta yang paling terkenal: “aja mupabbiasai alemu langgar i aturan nebbu e rupa tauwe, nasaba nigi nigi tau pabbiasai alena langgara i aturan nebbu e rupa taue malemma ni tu nalanggar i aturanna puang allah taala” Artinya: Janganlah terbiasa melanggar aturan yang ditetapkan oleh manusia, karena barang siapa yang terbiasa melanggar aturan yang telah ditetapkan manusia maka akan dengan mudahnya melanggar aturan yang ditetapkan oleh Allah swt.

Ketiga, Anregurutta Rafii Yunus Martan sangat terkenal pandai dalam penulisan karya tulis ilmiah. Menurut keterangan dari mahasiswa yang dibimbing langsung oleh Gurutta bahwa Anregurutta sangat teliti dalam memeriksa karya tulis ilmiah dari mahasiswanya, sampai pada ukuran margin kanan dan kiri sangat diperhatikan oleh gurutta. Oleh sebab itu, menjadi seorang santri tidak boleh tertutup dan enggan belajar tatacara penulisan karya tulis ilmiah. Apalagi sekarang pemerintah menaruh perhatian yang sangat besar kepada riset penelitian dengan memberikan bantuan yang begitu besar kepada peneliti untuk melancarkan penelitiannya.

Demikianlah beberapa teladan dari Anregurutta Rafii Yunus Martan yang merupakan pewaris modernitas di pondok pesantren As’adiyah. Beliau adalah ulama sekaligus akademisi. Dengan gelas professor (guru besar) tidak membuat Anregurutta enggan untuk mengabdikan ilmunya di Pondok Pesantren As’adiyah dan mendedikasikan seluruh waktunya untuk kemaslahatan pondok Pesantren As’adiyah. Semoga teladan dari Anregurutta diikuti oleh seluruh warga As’adiyah. Amin.


KM. Tarmidzi Tahir, S.H.I., M.H.I
(Ketua Prodi Ahwalus Syakhsiyah IAI As'adiyah Sengkang) 

Posting Komentar

2 Komentar