Taubat
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى اَنْعَمَ
عَلَيْنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَ الْاِسْلَامِ وَ الصَّلَاةُ وَ السَّلَامُ
عَلَى اَشْرَفِ الْاَنْبِيَاءِ وَ الْمُرْسَلِيْنَ. سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى
آلِهِ وَ اَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّآبَعْدُ.
Puji Syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Swt. Karena
limpahan Rahmat Tufik serta Hidayah-Nya, kita masih sempat hadir ditempat yang
penuh berkah
ini. Sholawat menyertai Salam kita kirimkan atas Baginda Nabiyullah
Muhammad Saw, manusia
terbaik, contoh terbaik, panutan bagi kita semua. InsyaAllah,
pada kesempatan yang mulia ini, tema yang akan saya bawakan adalah:Taubat.
Hadirin
yang dirahmati Allah..
Semua
manusia dijadikan dalam keadaan lemah, serta tidak pernah lepas dari salah dan
lupa. Maka dari itu, kalau kita sadar bahwa kita adalah sosok yang lemah dan
selalu melakukan kesalahan, dan tidak terhindar dari yang namanya lupa, maka
pastilah kita selalu mengerjakan dosa, kalau sudah sedemikian adanya, maka
sudah barang tentu bagi kita sebagai hamba yang selalu berlumuran dosa untuk
bertobat kepada Allah SWT.
Apalagi
kita manusia yang tidak punya predikat apa-apa dihadapan Allah. Nabi Muhammad
SAW. Yang sudah jelas diampuni segala dosanya, baik yang telah lalu maupun yang
akan datang, beliau bertobat dalam sehari semalam lebih dari 70 kali.
Subhanallah! Sedangkan kita manusia yang selalu berlumur dosa kadang-kadang
sholat yang lima waktu saja ditinggalkan, kapan kita mau
bertobat kepada Allah. Astaghfirullahal Adzim.
Buk.......
Pak.......
Nabi
Muhammad SAW. dalam sehari semalam bertobat lebih dari 70kali, kalau kita
berapa kali dalam sehari selamam, Buk....... Pak.......? jawabanya tidak
pernah. Sampai kapankah kita selalu maksiat kepada Allah, dan apakah kita hanya
memerlukan rizki-Nya saja? Astaghfirullahal Adzim.
Saudara hadirin
Rahimakumullah.
Dari sekarang marilah kita
bertobat kepada Allah, malu dong kepada Allah, perintahnya tidak dikerjakan,
malah rizqi-Nya yang selalu dimakan. Bertobatlah sebelum terlambat, semasih
nyawa masih dikandung badan, kalau kita sudah sekarat, maka segala penyesalan
sudah terlambat. Dan tiada gunanya dihadapan Allah SWT.
Jangan
pernah kita menunda-nunda taubat, ketahuilah bahwa Allah Swt Maha Menerima
Taubat hamba-hambanya, bahkan dala Al-Qur’an Allah Swt berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ
التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”
(Qs. Al-Baqarah: 222)
Saudara hadirin seiman seakidah yang ber habahagia.
Mungkin sampai disini
saja perjumpaan kita, mudah-mudahan bermenfaat, terimakasih atas segala
perhatian dan sampai jumpa dilain kesempatan, usikum wanafsi bitaqwallah.
Wabillahi Taufik Wassa’adah.
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar