Senin, 23 Mei 2022

Catatan Perjalanan Satu Dekade TPA/Madrasah As'adiyah Baru Orai



Alhamdulillah, puji dan syukur senantiasa panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah, dan taufiq-Nya kepada kita semua. Salam dan shalawat tercurah kepada junjungan kita, nabi dan rasul Allah, Muhammad SAW merupakah uswah kita hingga akhir zaman.

Hari ini 02 Mei 2022, bertepatan dengan Idul Fitri 1 Syawal 1443 H/2022 M, merupakan usia 10 tahun (satu dasawarsa atau satu dekade) berdirinya Taman Pendidikan Al Quran Baru Orai (TPA BOT) kemudian menjadi cikal bakal lahirnya sejumlah ide gagasan untuk membangun Baru Orai lebih baik. TPA BOT didiriakan dan diselenggarakan dengan hanya dua tujuan utama, yang sangat sederhana, yakni:
1. Memberantas Buta Aksara Al Quraan di kalangan anak anak Baru Orai
2. Mendekatkan Anak-anak Baru Orai dengan Masjid

Setelah TPA beroperasi 7 tahun, lembaga kecil ini telah memberikan pelajaran penting dan berharga untuk terus berbenah dan memperbaiki kualitas penyelenggaraan TPA. Sejumlah kekurangan dan kritik warga terhadap TPA menjadi sumber inspirasi dan motivasi untuk menjadi lebih baik dari kondisi sebelumnya. Kritik bagi Pengurus TPA BOT adalah sumbangan pemikiran berharga untuk terus memperbaiki penyelenggaraan TPA berikut programnya.

Semangat belajar dan  prestasi santri menjadi energi tersendiri bagi pengurus TPA BOT. Perpaduan kekurangan dan kelebihan TPA BOT telah menjadi landasan kuat dan modal utama pengaktifan kembali penyelenggaraan Madrasah As’adiyah (MA) Cabang No. 44 Baru Orai yang sudah lama tidak dijalankan karena sejumlah faktor.  Pada tanggal 02 Mei 2017, MA As’adiyah Cab. No. 44 Baru Orai resmi dioperasikan berdasarkan SK Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah dan Surat Izin Operasional Kantor Kementerian Agama dengan nama Madrasah Diniyah Awwaliah Takmiliyah (MDAT) As’adiyah Cab. No. 44 Baru Orai.

Perkembangan positif dengan beroperasinya kembali madrasah dan berbagai pencapaian positif yang ada pada TPA dan MDAT itu, kemudian pada akhir tahun 2018 melahirkan ide gagasan  untuk mengembangkan madrasah, yakni dengan memiliki gedung sendiri, meskipun hanya berupa rumah panggung kayu. Kuasa Allah SWT, rencana membangun rumah kayu itu tiba tiba berubah menjadi gedung konstruksi beton. Hadirnya gedung madrasah As’adiyah Baru Orai seperti sekarang ini tidak pernah menjadi bagian dari mimpi dan rencana Pengurus pada saat awal pendirian TPA BOT.

Alhamdulillah, perjalanan 10 tahun  hadirnya TPA/BOT yang dimulai pada 02 Mei 2012 telah melahirkan optimisme dan semangat baru akan lahirnya generasi muda Baru Orai yang lebih Islami. Optimisme dan semangat baru itu dapat dilihat dari antara lain:

1. Semangat anak-anak kita untuk bersekolah. Angka putus sekolah setelah tamat SD sudah menjadi 0 persen
2. Minat anak-anak kita bersekolah di Pesantren semakin meningkat dari waktu ke waktu, meskipun minat itu tak dapat tertampung seluruhnya, karena keterbatasan Pengurus TPA/Madrsah untuk membiayai seluruh anak-anak Baru Orai bersekolah di Pondok
3. Jumlah anak anak kita, alumni TPA/MDA  tamatan Madrasah Aliyah yang kuliah bertambah dari tahun ke tahun. Hingga akhir tahun lalu, jumlah anak Baru Orai yang berstatus mahasiswa perguruan tinggi di Sengkang berjumlah 6 (enam) orang. Mereka mendapat beasiswa dari Madrasah dengan skema berbeda, yang disesuaikan dengan kondisi ekonomi dan keluarga mereka masing-masing dan ketersediaan dana TPA/MDA.   Tahun 2022 ini, kemungkinan ada tambahan mahasiswa asal Baru Orai sebanyak 5 orang. Dua di antaranya telah resmi menjadi mahasiswa baru di Kampus Ma’had Aly As’adiyah Sengkang
4. Telah ada 2 orang alumni TPA/MDA As’adiyah Baru Orai menjadi Hafidz Al Quraan. In syaa Allah, dalam waktu 2 tahun ke depan akan menjadi 4 orang
5. Program Tahfiz Cilik telah berjalan dengan penanggung jawab adalah Alumni Pertama TPA BOT sendiri.  Alhamdulillah, ada sekitar 20 orang santri program ini, 5 di antara mereka telah menghafal 1 juz (juz 30).
6. Rasa percaya diri anak anak kita asal Baru Orai semakin hari semakin meningkat. Ini bisa dilihat dari prestasi dan pencapaian mereka yang membanggakan di berbagai ajang lomba yang diadakan di kota Sengkang dan sekitarnya.
7. Kebiasan, budaya, dan praktik hidup yang lebih Islami sudah dikenal dan mulai dipraktikkan secara bertahap dalam kehidupan sehari hari anak-anak
8. Minat (animo) dan semangat belajar anak-anak Baru Orai  semakin meningkat
9. Semangat dan keberanian anak-anak Baru Orai telah tumbuh dan berkembang dengan sangat membanggakan pada usia sangat dini. Ini bisa dilihat dengan adanya sekitar 5 orang anak usia kelas 1 SD yang secara rutin melakukan Iqomat di Masjid pada shalat fardu. Tampilnya anak anak tersebut menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi anak anak lainnya untuk melakukan dan mempraktikkan hal yang sama.
10. Dalam banyak kasus, pelaksanaan ajaran Islam oleh anak anak Baru Orai menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi banyak orang tua untuk melaksanakan ajaran Islam karena mengikuti jejak anak anak mereka. Dengan kata lain, anak anak telah mendakwai orang tua mereka secara tidak langsung.  Proses seperti akan terus berlangsung dengan semakin intensipnya anak anak belajar dan mempraktikkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari hari mereka.

OPTIMISME DAN HARAPAN
1. Kehadiran Yayasan As’adiyah Baru Orai Tempe menjadi wadah untuk memperluas jangkuan program pendidikan dan pemberdayaan masyarakat Baru Orai dan sekitarnya
2. Kehadiran Gedung Madrasah As’adiyah Baru Orai tidak hanya sekadar menjadi sarana pendidikan, tetapi menjadi  taman bermain edukatif anak anak, pusat kegiatan social (tempat pengunsian),  tempat pertemuan masyarakat, perpustakaan, destinasi wisata intlektual, unit unit usaha (ekonomi) madrasah, dan kegiatan-kegiatan lainnya
3. Gedung Madrasah akan menjadi salah satu rumah tahfiz, tidak hanya bagi anak anak asal Baru Orai saja, tetapi juga bagi anak anak yang berdomisili di sekitar wilayah ini
4. Kehadiran gedung madrasah diharapkan menggerakan ekonomi warga berbasis sumber daya alam yang tersedia di Baru Orai dan sekitarnya
5. Partisipasi, kebersamaan, dan jiwa gotong royong Wija To Baru Orai yang berada di luar Kabupaten Wajo semakin meningkat untuk terlibat secara bersama membangun Baru Orai dalam berbagai sektor kehidupan
6. Tumbunya semangat belajar dan pengamalan ajaran Islam oleh anak anak di Baru Orai dapat menjadi modal untuk menjadikan Baru Orai sebagai Kampung Santri dan/atau Perkampungan Islam
7. Tumbuhnya kesadaran beragama Generasi Tua dengan semakin terdidiknya anak anak Baru Orai dalam bingkai ke-Islaman
8. Tampilan Gedung Madrasah yang Kokoh, Kuat, dan Tinggi semoga menjadi simbol Kokok, Kuat, dan Tingginya Persatuan dan Kebersamaan Wija To Baru Oai
9. Kehadiran berbagai Program Pendidikan dan Pemberdayaan Umat di Baru Orai menjadi modal untuk membangun kepercayaan pihak luar
10. Gedung Madrasah diharapkan melahirkan saksi lahirnya alim ulama yang memperjuangkan tegaknya Dinul Islam.

Itulah sejumlah catatan kecil perjalanan 10 tahun TPA/Madrasah. Pengurus TPA/Madrasah dan sekarang Pengurus Yayasan As’adiyah Baru Orai menyadari sepenuhnya bahwa di balik catatan catatan kecil perjalanan ini pasti terdapat banyak hal yang menjadi kekurangan dari perjalanan 10 tahun. Kekurangan itu adalah buah kerja kami, sedangakan hal hal yang baik itu sesungguhnya berasal dari Allah SWT.

Semoga Allah SWT senantiasa rahmat dan pertolongan-Nya, sehingga kita semua dapat memberikan sumbangan terbaik pada sisa umur yang ada. Semoga usaha kita ini akan melahirkan generasi Islam Baru Orai yang lebih baik, generasi yang senantiasa mengagungkan Allah, memberi bobot La ilaha illalah kepada bumi-Nya, dan memperjuangkan tegaknya _Dinul Islam_, Aamiinn Ya Robb🤲🤲🤲

*Ditulis Oleh: Salmubi, S.Sos.,SS.,MIM (Ketua Yayasan As'adiyah Baru Orai)*