Minggu, 15 Maret 2020

CORONA YANG TAK DINANTIKAN



Dahulu Kau dibanggakan, diminati dan diidam-idamkan (Corona ST10) oleh banyak khalayak umum. Namun saat ini, kau datang dalam bentuk yang beda, tidak tampak namun nyata. Kau saat ini begitu ditakuti, dikutuk banyak orang dan tidak ada satupun yang mau memilikimu Corona (Covid-19).


Begitulah cerminan kehidupan. Didalamnya tidak ada yang abadi, dan silih berganti. Yang membedakan adalah bagaimana kita menyikapi perubahan yang senantiasa berubah-ubah.

Namun ada satu golongan yang walaupun waktu, tempat, dan keadaan berubah, mereka tetap  dalam keberuntungan; yaitu orang-orang Mukmin. 
Dari Shuhaibra. Beliau berkata: Rasulullah saw. bersabda:

عَجَبًالأَمْرِالْمُؤْمِنِإِنَّأَمْرَهُكُلَّهُخَيْرٌوَلَيْسَذَاكَلأَحَدٍإِلاَّلِلْمُؤْمِنِإِنْأَصَابَتْهُسَرَّاءُشَكَرَفَكَانَخَيْرًالَهُوَإِنْأَصَابَتْهُضَرَّاءُصَبَرَفَكَانَخَيْرًالَهُ

Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itupun baik baginya.” (HR. Muslim)

Imam al-Munawi berkata; dalam kitabnya Faidhal-QadirSyarhal-Jami’ al-Shaghir, “Keadaan seorang mukmin semuanya itu baik. Hanya didapati hal ini pada seorang mukmin. Seperti itu tidak ditemukan pada orang kafir maupun munafik. Keajaibannya adalah ketika ia diberi kesenangan berupa sehat, keselamatan, harta dan kedudukan, maka ia bersyukur pada Allah atas karunia tersebut. Ia akan dicatat termasuk orang yang bersyukur. Ketika ia ditimpa musibah, ia bersabar. Ia akan dicatat termasuk orang yang bersabar.

Dalam menghadapi kehidupan di dunia ini, baik maupun yang buruk, mereka akan selalu menganggapnya sebagai ujian. Begitu banyaknya ujian yang ada, orang mukmin akan selalu melihat siapa yang memberikan ujian tersebut? Bukan pada bentuk ujiannya? Mereka akan meyakini semua berasal dari Allah Swt. Dan hanya kepada-Nyalah segala sesuatu akan kembali.

Seorang Muadzin di Kuwait bergetar sedih karena harus mengganti kalimat adzan "hayya 'alassholah" dengan kalimat "sholluufiirihalikum (shalatlah di rumah kalian) juga dijumpai pada daerah yang sama (Kuwait) melafadzkanadzan dengan kalimat "assholatufiibuyuutikum," merupakan salah satu bentuk daripada menghindari penyebaran virus corona (Covid-19). Kejadian tersebut tak lepas dari pandemi virus corona (Covid-19) ke berbagai negara.

Ini karena kebijakan lockdown di Kuwait yg memperingatkan warganya shalat berjamaah di Masjid, kumpul di tempat keramaian, misalnya ke mall, dsb. Hal tersebut sebagai antisipasi bertambahnya korban berjatuhan karena penyebaran virus corona (Covid-19).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar