4 Tahun silam, tepatnya Tanggal 21 Agustus 2015 Pada Hari Jum'at, Saya bersama Daeng KM. Baso Ajis Pariwara Putra -yang saat itu senior satu tingkat diatasku- memberanikan diri menghadap ke rumah Anregurutta Alm. KH. Abunawas Bintang untuk meminta pendapat.
Silaturrahim kami bukan tanpa persiapan, sepekan sebelumnya kami telah berdiskusi dengan senior-senior antar angkatan terkait perlunya ada wadah pengembangan bakat dan wadah yang dapat mengakomodir aspirasi Mahasantri. Menurut penuturan senior pada diskusi saat itu, Ide ini muncul pertamakali disampaikan oleh Daeng KM. Jefry Sakka , namun pada zamannya beliau belum sempat merealisasikannya.
Maka pada hari itu, dengan memberanikan diri kami berdua mengahadap untuk meminta pendapat, sekaligus memohon Do'a restu jika pendapat kami tentang Wadah itu disetujui oleh Anregurutta.
Saya masih terlalu muda pada saat itu, ditambah suara-suara sumbang -bahwa wadah yang saya maksud mustahil ada di Ma'had, karena sudah menjadi adat bahwa Mahasantri dilarang sibuk berorganisasi, karena alasan akademik jangan sampai terganggu- yang seakan mengendorkan semangatku yang saat itu lagi panas-panasnya.
Tapi apa boleh buat, senior menaruh harapan kepada kami, ada diantara mereka berpendapat bahwa tak ada salahnya mencoba.
Maka, pada pagi hari setelah sholat subuh di hari Jum'at, kami menghadap. Sedikit lupa bagaimana kalimat pertama yang ku ucapkan pada saat berada di hadapan Anregurutta, tapi kalimat yang masih ku ingat dari beliau (menanggapi usulan kami), kurang lebih dalam bahasa Indonesianya; "Bagus, silahkan buat nama Wadahnya dan buat struktur organisasi sekaligus personalianya"