Anregurutta Yunus Martan atau yang sering disebut dengan Gurutta Yunus adalah orang Belawa. Terbukti beliau pernah menjadi Qadhi Belawa yakni orang yang memutuskan hukum di daerah Belawa setingkat dengan Kepala KUA pada masa sekarang. Gurutta Yunus adalah deretan dari ketua umum Pondok Pesantren As'adiyah. Sejak Gurutta Yunus berkiprah di Pesantren As'adiyah sangat banyak teladan yang diwariskan Gurutta kepada para santrinya. Teladan dari Gurutta sangat berkesan dan tertanam dalam diri setiap santrinya.
Pertama, Gurutta Yunus sangat memperhatikan cabang-cabang As'adiyah. Pondok Pesantren As'adiyah mempunyai ratusan cabang yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Di antaranya ada cabang As'adiyah di Kalimantan, Papua, Palu, Mamuju, Polman, Sidrap, Sulawesi Tenggara, dan seterusnya. Cabang-cabang As'adiyah tersebut menerapkan proses pendidikan yang berkiblat kepada As'adiyah Pusat. Dengan alasan tersebut, cabang-cabang As'adiyah sangat membutuhkan perhatian yang sangat besar dari Pengurus As'adiyah Pusat. Gurutta Yunus terbukti memiliki perhatian yang sangat besar kepada cabang-cabang As'adiyah dengan mengunjungi secara rutin cabang-cabang tersebut di setiap bulan suci ramadhan dan peringatan hari besar Islam. Gurutta juga selalu mengirimkan cabang-cabang As'adiyah tenaga pengajar dan majalah rutin As'adiyah.
Dengan melihat kebiasaan Gurutta Yunus tersebut, hendaknya Pengurus Pusat Pondok Pesantren As'adiyah juga memiliki perhatian yang cukup besar pada cabang-cabang miliknya. Jangan membiarkan cabang-cabang mati tidak terpelihara. Jangan membiarkan cabang-cabang kekurangan guru pengajar. Jangan membiarkan cabang-cabang seperti tidak punya induknya. Dengan mengambil teladan kepada Gurutta Yunus hendaknya kita semua yang termasuk Pengurus Pusat mempunyai perhatian yang besar kepada cabang-cabang As'adiyah.
Kedua, Gurutta Yunus terkenal sangat rapi dalam berpakaian. Menurut keterangan dari beberapa muridnya bahwa Gurutta Yunus sangat senang memakai jas. Gurutta Yunus ketika memakai jas sangat rapi dan terpancar auranya.
Oleh sebab itu, sebagai seorang santri hendaknya kita meneladani hal tersebut. Dalam berpakaian hendaknya kita berpakaian dengan rapi. Pakaian rapi mencerminkan pribadi seseorang. Pakaian yang tertata secara rapi menggambarkan pribadi seseorang yang tertata dengan baik. Dan seorang santri hendaknya memiliki jas. Apalagi ketika ingin berkhutbah dan membawakan ceramah agama, pakaian jas merupakan pakaian yang berwibawa untuk menyampaikan ajaran-ajaran yang mulia.
Ketiga, Gurutta Yunus dikenal sangat modern pada masanya. Hal tersebut dibuktikan bahwa Gurutta Yunus mendirikan RSA (Radio Suara As'adiyah) yang pada saat itu merupakan media informasi dan saat ini masih eksis dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat. Pada masa Gurutta Yunus, masih jarang orang mempunyai Televisi namun Gurutta Yunus sudah memiliki Televisi, Radio dan pengeras suara yang sering dibawah Gurutta ke daerah-daerah untuk berdakwah.
Hal ini membuktikan bahwa Gurutta Yunus adalah sosok yang modern. Setiap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dipelajari oleh Gurutta. Jika teknologi tersebut terbukti bermanfaat untuk kebaikan masyarakat maka Gurutta menggunakan teknologi tersebut. Pada era millenial sekarang ini, hendaknya warga As'adiyah mengambil teladan kepada Gurutta terkait modernitas di dunia Pesantren. Pesantren sangat membutuhkan kreativitas dan inovasi untuk senantiasa eksis dalam kehidupan masyarakat. Pesantren tidak boleh menutup diri dari dunia modern seperti sekarang ini. Untuk menjalankan misi sucinya, Pesantren sangat membutuhkan modernitas yang tidak melanggar norma-norma agama dan mendatangkan kemaslahatan bagi ummat manusia.
(Ketua Prodi Ahwalus Syakhsiyah IAI As'adiyah Sengkang)
1 Komentar
Sudah masyhur di kalangan masyarakat As'adiyyin, bahwa masa Kepemimpinan Anregurutta adalah masa kejayaannya As'adiyah..
BalasHapus