A. Mengurai Identitas Lokal dalam Bingkai Nasional
MDA As'adiyah Cabang Moti, sebuah oase pendidikan Islam tingkat dasar di jantung Dusun Moti, Desa Bajiminasa, Kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, bukan sekadar akronim. Ia adalah representasi dari tradisi keilmuan dan kearifan lokal yang berakar kuat pada nilai-nilai Islam. Secara non-formal, lembaga ini terdaftar sebagai Madrasah Diniyah Awwaliyah (MDA), jenjang pendidikan non-formal yang menjadi fondasi penting bagi pembentukan karakter dan pemahaman agama generasi sejak usia dini.
Namun, bagi masyarakat Bugis-Makassar di sekitarnya, MDA As'adiyah secara umum, lebih akrab disapa dengan dua sebutan yang sarat makna:
- Sikola Ara' (Sekolah Arab): Julukan ini tidak hanya mengindikasikan kurikulum yang kaya akan materi berbahasa Arab, seperti dasar-dasar membaca Al-Qur'an, pemahaman hadis, dan kaidah bahasa Arab elementer, tetapi juga menyoroti tradisi keilmuan Islam klasik yang menjadi ciri khas pendidikan pesantren. Pembelajaran bahasa Arab di sini bukan hanya sekadar kemampuan linguistik, melainkan pintu gerbang untuk memahami khazanah intelektual Islam yang luas.
- Sikola Araweng (Sekolah Sore): Penamaan ini mencerminkan fleksibilitas dan adaptasi lembaga terhadap kebutuhan masyarakat setempat. Dengan penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar pada sore hari, MDA As'adiyah Cabang Moti memberikan kesempatan bagi anak-anak yang mungkin memiliki aktivitas lain di pagi hari, seperti membantu orang tua atau mengikuti pendidikan formal di sekolah umum, untuk tetap mendapatkan pendidikan agama yang berkualitas. Fleksibilitas waktu ini menjadi salah satu kunci keberhasilan MDA dalam menjangkau lebih banyak peserta didik.
B. Jalinan Historis dengan Kiblat Ilmu: Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang
MDA As'adiyah Cabang Moti bukanlah entitas yang berdiri sendiri. Ia adalah bagian tak terpisahkan dari keluarga besar Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang, sebuah institusi pendidikan Islam legendaris yang telah melahirkan banyak ulama dan cendekiawan di Sulawesi Selatan. Afiliasi ini bukan hanya bersifat administratif, yang tertuang dalam SK Pendirian No. 335/A/KA.PP.AS'ADIYAH/III/2023, tetapi juga ideologis dan spiritual. Kurikulum, nilai-nilai pendidikan, dan semangat keaswajaan (Ahlussunnah wal Jama'ah) yang dianut oleh Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang turut diwariskan dan diimplementasikan di MDA Cabang Moti. Lokasinya yang strategis di Dusun Moti Desa Bajiminasa Kec. Gantarangkeke Kab. Bantaeng memungkinkan lembaga ini untuk menjadi pusat penyebaran nilai-nilai As'adiyah di wilayah selatan Sulawesi Selatan.
C. Dedikasi Seorang Alumni dan Semangat Kolektif Pendirian
Di balik berdirinya MDA As'adiyah Cabang Moti, terdapat kisah dedikasi seorang alumni Ma'had Aly As'adiyah Sengkang, KM. Ahmad Syukur, S.Pd. Pengalamannya yang berharga dalam membina dan mengembangkan MDA As'adiyah Cab. No. 44 Baru Orai di Kab. Wajo selama bertahun-tahun telah menumbuhkan keyakinan akan pentingnya pendidikan agama tingkat dasar yang berkualitas. Meskipun terikat tugas di Wajo, kecintaan dan kerinduannya untuk berkontribusi di kampung halaman, Moti Desa Bajiminasa, mendorongnya untuk mengambil inisiatif mendirikan MDA ini.
Upaya mulia ini tidak mungkin terwujud tanpa dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak. Arifuddin, S.Ag.,M.M., dengan keahlian manajerialnya, tampil sebagai Ketua Pengurus, mengorganisir dan mengelola jalannya lembaga. Aswar Anas, S.E., seorang donatur dermawan, memberikan dukungan finansial yang krusial dalam tahap awal pendirian. Selain itu, keterlibatan aktif dari berbagai tokoh masyarakat setempat menunjukkan adanya kesadaran kolektif akan pentingnya pendidikan agama bagi generasi penerus. Momentum bersejarah ini mencapai puncaknya dengan terbitnya SK Pendirian sebagai cabang resmi dari Pesantren As'adiyah Sengkang pada tanggal 27 Maret 2023 atau 6 Ramadhan 1444 H, menandai lahirnya sebuah harapan baru bagi pendidikan Islam di Moti.
D. Transformasi dari TPA: Akar Komunitas dan Pertumbuhan Lembaga
Sebelum mengukuhkan diri sebagai MDA cabang As'adiyah, embrio lembaga ini telah bersemi sejak tahun 2021 dalam wujud Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA). Keberadaan TPA yang berpusat di sekitar Masjid Amirul Mukminin, Desa Bajiminasa, menjadi bukti adanya kebutuhan dan antusiasme masyarakat akan pendidikan Al-Qur'an bagi anak-anak. TPA ini menjadi fondasi yang kuat, membangun kedekatan dengan komunitas lokal dan menanamkan kecintaan pada Al-Qur'an sejak dini. Transformasi dari TPA menjadi MDA As'adiyah Cabang Moti merupakan langkah evolusioner yang signifikan, memperluas cakupan pendidikan tidak hanya pada kemampuan membaca Al-Qur'an tetapi juga pada pemahaman dasar-dasar agama Islam yang lebih komprehensif.
E. Misi Mulia: Membentuk Generasi Qurani dan Berakhlak Islami
MDA As'adiyah Cabang Moti memiliki misi yang jelas dan mulia: aktif membina santri dan santriwati agar cakap membaca Al-Qur'an dengan tartil dan benar, serta memiliki pemahaman dasar agama yang mumpuni. Lebih dari sekadar transfer ilmu, proses pembinaan di MDA ini juga menekankan pada pembentukan karakter Islami, menanamkan nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, kasih sayang, dan toleransi. Harapannya, MDA ini akan melahirkan alumni yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki landasan spiritual dan moral yang kuat, siap untuk melanjutkan pendidikan ke lembaga yang lebih tinggi seperti Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, dan berbagai Pondok Pesantren di bawah naungan As'adiyah maupun institusi lainnya.
F. Menggapai Keberkahan: Jejak Ulama dan Harapan Komunitas
Keberadaan MDA As'adiyah Cabang Moti bukan hanya dilihat sebagai lembaga pendidikan semata, tetapi juga sebagai ikhtiar untuk menghadirkan keberkahan (barakah) di Dusun Moti secara khusus. Keyakinan ini berakar pada tradisi dan ajaran para Anregurutta (ulama) As'adiyah yang meyakini bahwa kehadiran As'adiyah di suatu tempat akan membawa limpahan rahmat dan keberkahan. Keyakinan ini semakin diperkuat dengan kunjungan tokoh-tokoh sentral As'adiyah ke MDA Cabang Moti. Kedatangan Anregurutta Dr. KH. Muhyiddin Tahir, M.Th.I, Wakil Ketua Umum PP. Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang, pada 22 April 2024 dalam rangka Monitoring dan Evaluasi (Monev) Ujian As'diyah, menunjukkan perhatian dan dukungan langsung dari pimpinan pusat. Demikian pula kunjungan Anregurutta Drs. KH. Idman Salewe, M.Th.I, Mudir Ma'had Aly As'adiyah Sengkang, pada 21 Januari 2025 dalam rangka kunjungan KUM Ma'had Aly As'adiyah Sengkang, semakin mengukuhkan ikatan keilmuan dan spiritual antara MDA Cabang Moti dengan pusat As'adiyah. Kunjungan para ulama ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga membawa energi positif dan motivasi bagi para pengurus, guru, dan santri MDA.
G. Menatap Masa Depan: Visi Pengembangan dan Pelestarian Nilai As'adiyah
MDA As'adiyah Cabang Moti menyadari bahwa perjalanan masih panjang. Kedepannya, lembaga ini memiliki visi untuk terus berbenah dan berkembang, menjadi pionir As'adiyah dalam menjalankan amanah pendidikan keagamaan berbasis pondok pesantren di wilayah Bantaeng dan sekitarnya. Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai upaya peningkatan kualitas pendidikan, baik dari segi kurikulum, tenaga pengajar, maupun fasilitas pendukung pembelajaran. MDA Cabang Moti bertekad untuk menjunjung tinggi nilai-nilai As'adiyah sebagaimana yang telah diwariskan oleh para muassis (pendiri) dan Anregurutta sepanjang sejarahnya, mulai dari Al-Alimu Al-Allamah Al-Hajj Muhammad As'ad Al-Bugisy sebagai peletak dasar hingga para ulama As'adiyah yang terus berkiprah di era modern ini. Semangat tafaqquh fiddin (mendalami ilmu agama) dan akhlaqul karimah (akhlak mulia) yang menjadi ciri khas pendidikan As'adiyah akan terus ditanamkan kepada setiap generasi santri MDA Cabang Moti, sebagai bekal mereka dalam menghadapi tantangan zaman dan berkontribusi positif bagi agama, bangsa, dan negara.
Sengkang, 15 Mei 2025
0 Komentar